ANALISIS KASUS JALUR DISTRIBUSI APPLE
Apple terkenal akan perangkat keras ciptaannya, seperti
iMac, Macbook, ipod, serta telepon genggam iphone. Beberapa perangkat lunak
ciptaannya pun mampu bersaing di bidang kreatif seperti penyunting video final
cut pro, penyunting suara logic pro dan pemutar lagi itunes yang sekaligus
berfungsi sebagai toko lagu online. Dari sebuah perusahaan kecil yang
sederhana, apple bermetamorfosa menjadi salah satu perusahaan elektronik
terbesar yang mempekerjakan hampir 50.000 pekerja tetap. Apple berasal dari
negara Amerika Serikat.
Proses pemasaran apple di Indonesia sangat berbeda dengan di negara lain. Di negara-negara lain,
apple biasanya memasarkan iphone dengan menggandeng operator seluler setempat.
Metode yang dilakukan adalah dengan cara bundling iphone bersamaan dengan
penggunaan paket internet selama periode tertentu, umumnya 2 tahun. Namun
nyatanya strategi pemasaran yang kerap disebut jalur closed channel itu tak
sesuai untuk pasar Indonesia. Karena konsumen Indonesia lebih suka membeli
ponsel secara ‘’bebas’’ tanpa embel-embel kontrak. Karena hal itu tidak efisien
dan efektif di Indonesia, maka pada tahun2014 khusus pasar Indonesia, apple
merubah strategi pemasarannya menggunakan metode open channel. Open channel
artinya apple tak hanya memasarkan iphone melalui operator seluler tetapi juga
melalui distributor yang dipercaya apple untuk memasarkan produknya adalah
Erajaya. Tetap ada aturan dari apple yang harus dipenuhi distributor, salah
satunya adalah desain toko retail yang harus mengikuti standar apple. Bahkan
demi mengikuti standar tersebut, perabot yang ada dalam toko tersebut pun
didatangkan sendiri oleh apple. Erajaya sendiri mengklaim sebagai distributor
pertama yang dipercaya apple menjalakan cep.
Mereka kategori cep yang diklaim
pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara.


Komentar
Posting Komentar